MATERI TBM APAR




Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Haiii para insan insani pemerhati K3 ,khususnya seduluran FDSC, kali ini kita akan membahas topik terkait mengenai "APAR".

Barang kali ada level  Safetyman yang masih baru dan memerlukan Materi Toolbox Meeting untuk disampaikan setiap pagi

mudah-mudahan kita semuanya selalu  dalam perlindungan Allah subhanahu wata a'la, diberikan keselamatan saat kita bekerja dan semoga selalu diberikan kesehatan dan semangat selalu terjaga saat bekerja.

Rekan-rekan kebakaran dapat terjadi kapan saja.  Untuk itu, penting kita waspada terhadap kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan kebakaran.  Penting bagi kita semua berhati-hati terhadap segala potensi bahaya yang ada dalam pekerjaan kita yang dapat menimbulkan kebakaran. 

Sebisa mungkin, ketika api masih kecil maka kita harus mampu memadamkannya baik menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) atau peralatan lain yang memungkinkan dapat memadamkan api tersebut misalnya (handuk/ karung basah) dll.  

Ketika api sudah mulai membasar, maka kita bisa menggunakan hydrant untuk proses pemadaman apinya atau jika di internal tidak mampu maka segera minta bantuan kepada tim pemadam kebakaran di wilayah setempat.

beberapa hal yang perlu rekan-rekan perhatikan berkaitan dengan APAR.

1. Pastikan bahwa alat pemadam api ringan (APAR) tersedia di dekat area Anda khususnya jika pekerjaan anda memiliki risiko kebakaran.  Misalnya pekerjaan pengelasan dll.

2. Pastikan APAR  mudah dijangkau dan tidak terhalang. Karena hal ini umum ditemukan, masih banyak saja orang-orang yang meletakkan barang menutupi APAR .  Sehingga APAR ini tidak terlihat dan sulit untuk dijangkau. Jika memang dirasa ada perubahan penempatan APAR  maka penting memikirkan beberapa hal seperti jarak penempatan.  Untuk Apar jarak ideal biasanya 15 meter yang umumnya mengacu pada risiko kebakaran rendah.  Namun, jika ternyata risiko kebakaran tinggi maka sebaiknya jarak tersebut didekatkan.  Karena khawatirnya, untuk memadamkan api tersebut tidak cukup dengan 1 APAR saja. 

3.  Segera informasikan ke atasan Anda atau bagian HSE terkait agar dicarikan solusinya.  Juga termasuk dirasa mengetahui bahwa kondisi APAR sudah tidak dapat dipergunakan lagi misalnya safety pin sudah hilang dan indikator yang umumnya ada di APAR mengarah ke warna merah (bukan hijau lagi), atau banyak karat dsb. 


Jenis atau tipe api yang terbakar dapat dibedakan menjadi 4 kelas yaitu:

  • Kelas A, yaitu tipe api atau kebakaran yang terjadi pada kertas, kayu, karet, kain, peralatan rumah tangga pada umumnya, dan lain sebagainya.
  • Kelas B, yaitu tipe api atau kebakaran yang terjadi pada bahan bakar seperti bensin, minyak tanah, oli, dan lain sebagainya
  • Kelas C, yaitu tipe api atau kebakaran listrik seperti pada benda-benda elektronik, kabel, komputer TV, dan lain-lain
  • Kelas D, yaitu tipe api atau kebakaran yang terjadi pada bahan-bahan logam, metal, titanium, dan sodium.


SOP penggunaan APAR umumnya dikenal dengan singkatan PASS ( Pull, Aim, Squeeze, Sweep) dengan keterangan lebih rinci berupa:

    • Pull atau tarik : Pada tahap ini, tarik segel atau pin pengaman pada APAR yang ada. Saat menarik pin pengama ini, jangan sampai menekan handle atau pegangan APAR. Bila ditekan, maka Anda akan kesulitan dalam melepas pin pengaman.
    • Aim atau arahkan Aim atau arahkan selang ke bagian dasar api. Jangan lupa untuk memastikan tabung berdiri tegak lurus.
    • Squeeze atau tekan : Tekan valve atau handle hingga api mati atau hingga isi tabung habis.
    • Sweep atau gerakan menyapu : Gerakkan ujung nozzle dengan gerakan sweep dari sisi ke sisi atau dari kiri ke kanan seperti sedang menyapu

Beberapa hal yang harus di perhatiakan dalam pemadaman api al:

Padamkan api Secara mandiri atau memanggil petugas pemadam kebakaran. Apabila api masih kecil amda dapat mencoba memadamkan nya dengan APAR  namaun apabila keadaan api sudah bsangat besar dengan kondisi asap yang sangat tebal yang  menghalangi pandangan seta ada kemungkinana anda tetjebak api, maka segera tinggakab area tersebut dan memanggil perulugas pemadam kebakaran. 


Arah angin ,

apabila kebakaran terjadi di luar ruangan, perhatikan arah angin. Jangan menyemprot api berlawanan dengan arah angin.

         Jarak Anda dengan sumber api,

untuk hasil yang efektif dan untuk menjaga keamanan, jaga jarak antara Anda dengan sumber api. Jarak yang ideal adalah sekitar 1 – 1,5 meter. Selama proses memadamkan api, lakukan terus gerakan sweep. Apabila api sudah mulai mengecil, Anda bisa mendekat namun pastikan untuk terus melakukan gerakan sweep dari kiri ke kanan secara terus menerus.

    • Perhatikan Jenis benda yang terbakar,

perhatikan jenis benda yang terbakar. Hal ini untuk memastikan Anda menggunakan tabung dan isi tabung yang tepat. Tidak hanya itu, dengan mengetahui jenis benda yang terbakar, Anda juga dapat memperkirakan resiko yang ada. Beberapa jenis benda sangat rentan untuk meledak, dan dalam hal ini, Anda harus lebih ekstra hati-hati.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSOLIDASI HSSE KPI UNIT RU IV BERSAMA FORUM DISKUSI SAFETY CILACAP (FDSC) 1ST ANNIVERSARY FDSC

RAKOR (Rapat Kordinasi) PENGURUS FDSC

kegiatan HAPPY ANNIVERSARY Paguyuban Driver Online Cilacap